bayi-menangis

Kaum ibu biasanya tak tega meninggalkan bayinya yang menangis di malam hari. Padahal membiarkan bayi menangis dalam waktu singkat daripada menghiburnya tidak akan bermasalah. Bahkan para ilmuwan mengatakan, orangtua dan bayi akan tidur lebih lama dan berakhir dengan berkurangnya stres. Demikian isi dari hasil penelitian yang yang dipublikasikandi jurnal Pediatrics pada Senin (10/9).

 

Para peneliti Australia mengklaim bahwa daripada selalu membuat bayi nyaman, ibu dan ayah harus mengikuti teknik-teknik tertentu yang mengajarkan mereka untuk menenangkan diri sendiri. Ini termasuk orangtua 'mengendalikan menangis' dengan menunggu dalam waktu tertentu dalam menenangkan anak. Pada malam pertama mungkin awalnya setiap dua menit, dan meningkat sampai lima menit untuk kedua kalinya, sepuluh menit untuk ketiga kalinya dan seterusnya sampai bayi belajar untuk menyelesaikan sendiri.

 

Metode lain dari para peneliti yang ditemukan efektif adalah 'kemping'. Kaum ibu duduk di kursi di sebelah tempat tidur bayi dan perlahan selama beberapa minggu memindahkan kursi sampai mereka berada di luar ruangan dan bayi tertidur sendiri. Para akademisi dari Universitas Melbourne telah menemukan cara itupada akhirnya membuat bayi dan orangtua tidur lebih lama. Para peneliti juga mengklaim bahwa membiarkan bayi menangis untuk waktu yang singkat tidak akan mengganggu kesehatan mental atau perilaku dalam jangka panjang. Dan meskipun bukti lain menunjukkan bayi yang dibiarkan menangis menjadi stres, para ilmuwan mengatakan secara meyakinkan bahwa hal itu tidak menimbulkan gangguan dalam jangka panjang.

 

Penelitian ini hanya melibatkan bayi yang setidaknya berusia tujuh bulan. Beberapa ahli percaya Anda jangan meninggalkan bayi yang sangat muda menangis. "Orangtua yang mencari bantuan, teknik seperti menghibur, mengendalikan, dan 'kemping' itu bekerja dan aman untuk digunakan, sehingga keluarga dapat benar-benar merasa nyaman menggunakan cara itu," kata Penulis utama Dr Anna Price. Tapi Ia menekankan, orangtua seharusnya tidak hanya menutup pintu kamar tidur dan membiarkan bayi menangis sepanjang malam, dan hanya memeriksa keesokan harinya. "Ini sangat menyedihkan bagi orangtua. Ini sulit dilakukan. Kami tidak merekomendasikan hal ini".

 

Penelitian itu diikuti 326 anak-anak Australia dari usia tujuh bulan sampai enam tahun. Hanya setengah orangtua yang belajar menggunakan teknik tidur dengan mengontrol nangis dan kemping. Selanjutnya enam peneliti melakukan sejumlah tes untuk melihat perilaku anak, pola tidur dan hubungan dengan orangtua mereka. Menariknya, mereka yang ditinggalkan saat menangis cenderung kurang mengalami masalah perilaku.

 

12 Persen memiliki masalah dibandingkan 16 persen dari mereka yang menghibur. Para peneliti juga membandingkan tingkat depresi usai melahirkan di antara ibu memiliki dua anak pada penelitian yang dipublikasikan pada 2010. Hasilnya, ibu yang meninggalkan bayinya menangis 40 persen lebih kecil kemungkinannya mengalami depresi dan stres kedua orangtuanya berkurang.(dailymail/Foxnews/MEL)

 

Sumber:liputan6.com